Resensi Buku Misteri Shalat Subuh
Resensi Buku
Data Buku:
-
Judul Buku : MISTERI
SHALAT SUBUH
-
Penulis : DR. Raghib As-Sirjani
-
Penerbit : Aqwam
-
Tahun Terbit + cetakan : Agustus 2006 (Cetakan XV)
-
Tebal :151 Halaman
-
Harga :Rp. 25.500
Rangkuman:
“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali
dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya” Jika shalatnya baik, maka baik pula
seluruh amalnya dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya.
Bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada
hari kiamat bukunya kosong dari shalat Subuh tepat waktu?
“Sesungguhnya shalat yang
paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya
mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan
mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR
Al-Bukhari dan Muslim]
Shalat Subuh memang shalat
wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rekaat saja. Namun, ia
menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena
waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)
Ada hukuman khusus bagi yang
meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi
yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang
muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.
“Setan melilit leher seorang di
antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan
membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu
mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah
lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga,
sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan
malas”.
“Berikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh)
menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu
Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]
Allah akan memberi cahaya yang
sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh
berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak
mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka
sampai mereka masuk surga, Insya Allah.
“Shalat berjamaah (bagi kaum
lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding
dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada
waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada
malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih
mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’
Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai
mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]
Sedangkan bagi wanita - walau
shalat di masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih
banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria
sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita
mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.
“Barang siapa yang menunaikan
shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan
seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang
hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan
menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim,
At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]
Banyak permasalahan, yang bila
diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak
peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang
menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.
“Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah
Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)
Rutinitas harian dimulainya tergantung
pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu
shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.
“Jika kamu menolong (agama)
Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad :
7)
“Sungguh Allah akan menolong
orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa”
(QS Al-Hajj:40)
TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH :
- Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
- Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
- Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
- Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
- Carilah kawan yang baik (shalih)
- Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
- Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
- Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
- Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
- Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
Kepengarangan:
Dr. Raghib
As-Sirjani mengulasnya tuntas dalam buku ini. Keluasan wawasan sang penulis,
ditambah kedalaman pengetahuannya akan nash-nash syar’i, menyadarkan kepada
kita ihwal keistimewaan shalat Subuh yang selama ini kurang banyak dimengerti
oleh umat Islam. Tak lupa, beliau tuliskan tips-tips praktis agar mudah
melaksanakan shalat Subuh.
No
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Kesimpulan
|
1
|
Bahasa mudah dipahami
|
sampulnya
kurang menarik
|
Buku ini
sangat bagus untuk dibaca karena buku ini banyak mengandung nilai agama yang
mangenai shalat subuh
|
2
|
Kertas sampul tebal dan licin
|
sampul tidak
cocok dengan judul
|
|
3
|
Tulisannya
dapat dibaca dengan baik
|
||
4
|
Banyak mengandung hadist dan al-quran
|
||
5
|
Jelas dan tidak bertele-tele
|
Komentar
Posting Komentar